Rabu, 24 Agustus 2016

Solusi Permasalahan Kantor

1. Gaji kurang
Gaji kurang sering jadi alasan karyawan untuk resign. Sebagai manusia normal, pasti sangat lumrah apabila inginkan pendapatan atau upah yang besar. Terlebih, beragam keperluan hidup dengan harga-harga yang mencekik saat ini, sangat lumrah apabila seorang menginginkan upah yang lebih. Tetapi, apakah karena permasalahan itu kita segera cepat-cepat mengambil keputusan untuk resign? Pastinya tidak, kan. Kita tidak bisa cepat-cepat mengambil keputusan untuk resign karena merasa upah yang didapat kurang besar.

Lalu, bagaimana jalan keluar yang paling baik untuk menangani permasalahan itu?

Solusi : Dalam menanggapi permasalahan upah, baiknya yang dilakukan yaitu survey dengan bebrapa rekanan anda yang bekerja di perusahaan lain dengan jabatan yang sama. Apabila kisaran upahnya masihlah sama, atau hanya beberapa lain tidak tebal, mungkin anda tidak harus menyalahkan masalah gajimu yang kurang. Anda mungkin perlu bertindak biaya efficiency atau mulai mencari sumber pendapatan penambahan.

Apabila sangat mungkin, anda dapat memohon kenaikan upah pada atasan.

Tetapi, apabila setelah survey ke rekan-rekanmu di perusahaan lain nyatanya range salary untuk posisimu saat ini ada dibawah upah yang didapat beberapa rekanmu di perusahaan lain itu, janganlah cepat-cepat gegabah menyalahkan kantor tempatmu bekerja saat ini. Pikirkan juga beberapa hal yang lain diluar permasalahan upah, seperti, lingkungan kerja yang bisa saja tambah nyaman, tunjangan atau sarana lain yang didapatkan, peluang untuk tahap karier yang lebih baik, atau keuntungan-keuntungan yang lain yang bisa saja akan tidak didapati ditempat kerja yang upahnya semakin besar itu. Jadi, kita harus betul-betul jeli untuk menanggapi permasalahan ini.

2. Tidak ada Bonus

Selain masalah upah, permasalahan lain yang terkadang jadi ganjalan untuk beberapa pekerja yaitu masalah bonus bulanan. Bonus bulanan atau tahunan biasanya didapatkan dari perusahaan-perusahaan tertentu yang mungkin ingin memberi reward untuk karyawan sesuai sama kemampuannya dan keuntungan yang didapat perusahaan. Hal semacam ini biasanya bukanlah adalah tanggung jawab suatu perusahaan, terkecuali dari pertama telah terdaftar dalam surat kesepakatan kerja. Lihat: sewa kantor murah di jakarta selatan

Akan tetapi, masihlah sering terdengar keluhan tentang ketiadaan bonus, terlebih apabila pada zaman sebelumnya pernah ada acara pemberian bonus.

Solusi : Tetaplah bekerja dan memberi peforma yang paling baik dengan pertimbangan kalau apabila kemampuan makin baik, maka keuntungan yang didapat perusahaan akan makin besar dan perusahaan dapat memberi bonus pada karyawan-karyawannya.

3. Tidak ada business trip ke luar negeri, tak ada training untuk memberi skill, tak ada company outing
Tidak ada business trip ke luar negeri, tak ada training untuk memberi skill, tak ada company outing yaitu beberapa keluhan yang juga jadi permasalahan ditempat kerja. Hal semacam itu untuk perusahaan yang sejak dari awal menjanjikannya atau pernah mengadakannya memang jadi harapan tertentu untuk karyawan. Tetapi, apabila nyatanya setelah jalan demikian th. dan kesempatan untuk hal semacam itu nyatanya cukup kecil, maka berharap bersabar dahulu. Biasanya memang program sekian diperuntukkan untuk jabatan atau posisi tertentu dalam perusahaan. Terkecuali untuk company outing, biasanya dilakukan beramai-ramai dan itu juga bergantung pada keadaan keuangan perusahaan.

Solusi : Dari pada harus pusing karena ini, untuk memberi wawasan dan pengalaman dapat didapat dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan pekerjaan, atau ikuti seminar-seminar.

Bila alasannya hanya karena ini, rasa-rasanya agak tergesa-gesa apabila segera memutuskan untuk resign. Ditambah lagi, di zaman seperti saat ini di mana mencari pekerjaan sangat sulit. Pertimbangkanlah baik-baik dan bebrapa masak sebelumnya anda memutuskan.

4. Atasan Galak/Otoriter

Atasan jenis begini punya potensi besar buat kita tertekan batin. Atasan galak ditambah juga dengan sikapnya yang kurang menghormati pendapat bawahan dan berasumsi bawahan senantiasa jadi pihak yang salah dalam setiap kondisi, pasti akan bikin beberapa karyawan dan bawahannya jadi tidak kerasan.

Jalan keluar : Perlu di ketahui, si bos geram besar pasti ada penyebabnya. Mari introspeksi diri dahulu. Dari peristiwa pertama kita omelan dari, pastinya kita dapat menebak seperti apa ciri-ciri atasan kita itu. Hasil kerja seperti apa yang ia gemari dan yg tidak ia gemari.

Apabila sudah mengetahui, berusahalah memberi hasil kerja paling baik yang dapat anda kerjakan. Saksikan juga segi positifnya, bos jenis demikian akan bikin kita tetaplah rendah hati dan mengerti kalau kita masihlah harus banyak belajar untuk meraih kesempurnaan.

Nah, jika telah berupaya sebaik-baiknya, dan si bos masihlah sukai sebagian geram tidak terang, sangat lumrah apabila selanjutnya anda memutuskan untuk resign, karena walau anda yaitu bawahannya, anda juga manusia yg tidak dapat diperlakukan seenaknya, kan?

5. Atasan Cuek/tidak perhatian

Di banding bos galak, mungkin lebih baik bos yang cuek. Namun, sebagai bawahan, ada saatnya kita perlu untuk lebih di perhatikan oleh atasan. Terlebih, apabila kita telah berupaya semaksimal mungkin dengan prestasi kerja yang bagus dan gemilang.
Cukup banyak pula bos atau atasan yang berkesan tidak perduli dengan pencapaian yang sudah dicapai karyawannya. Sebagus apa pun hasil kerja kita, si bos tetaplah tidak perduli dan tidak pernah memberi reward apa pun, bahkan juga untuk sebatas memberikan pujian pada.

Kondisi kerja yang seperti itu pasti menyebabkan perasaan tidak nyaman. Lalu, apakah kita harus segera resign apabila merasakan suasana kerja yang sekian? Tunggulah dahulu, sebaiknya kita lebih bersabar dan tidak cepat-cepat untuk resign.

Solusi : Apabila kita hadapi suasana kerja yang seperti itu, baiknya kita kembali pada motivasi awal kita bekerja, kalau kita bekerja tidaklah untuk mengesankan siapa-siapa.

Kita bekerja sebagai bentuk untuk aktualisasi diri kita. Kita bekerja untuk keluarga dan anak-anak kita. Kita bekerja agar dapat berperan dengan pengetahuan yang kita punyai, bukanlah hanya mencari pujian atau perhatian dari atasan.

Selama tidak ada hak-hakmu yang dicurangi, tetaplah bekerja dengan baik dan sadarilah kalau Tuhan maha tahu. Akan tidak ada hal baik yang percuma. Bersabarlah, suatu saat, hal yang baik pastinya akan menghampirimu, sesuai sama apa yang sudah anda usahakan.

6. Rekanan kerja tidak asyik/tidak menghargai

Permasalahan ini sedikit banyak pasti akan mengganggu kemampuanmu. Apabila hanya satu dua orang saja yang tidak asik atau tidak menghormati, mungkin anda masihlah dapat cuek dengan hal itu. Bagaimana apabila kebanyakan orang melakukan hal yang sama?

Solusi : Langkah pertama yang dapat dilakukan pastinya yaitu introspeksi diri. Sudahkah kita berlaku baik dan berupaya merajut jalinan yang baik dengan rekanan kerja? Apabila belum, coba untuk melakukan perbaikan diri.

Resign bukanlah jalan keluar untuk memperoleh lingkungan yang lebih baik. Karena, besar kemungkinan masalahnya ada pada diri anda sendiri.

Janganlah mengharapkan senantiasa dipahami orang lain. Beberapa orang memiliki terlalu banyak beban hidup yang perlu dipikirkan dari pada pusing-pusing pikirkan bagaimana langkahnya membuat kamu bahagia di kantor.

Bila cukup nyali, dapat melakukan survey, kurang lebih hal apa yg tidak disenangi oleh rekanan kerja dari dirimu, tanyakan dengan jujur dan katakan kalau anda ingin melakukan perbaikan diri.

Andaikata anda telah introspeksi dan melakukan perbaikan diri namun bebrapa rekanan kerjamu tetaplah tidak asyik dan tidak dapat menghormati, tidak perlu terlalu sedih. Tetaplah tenang dan upayakan agar janganlah dipengaruhi dengan hal itu. Jadilah orang yang kuat dan tetaplah semangat bekerja, walau lingkungan tidak berlaku ramah kepadamu.

Anda bukanlah bekerja untuk beberapa rekanmu, kan? Pekerjaanmun juga tidak digaji oleh beberapa rekanmu, kan? Lalu, buat apa terlalu dipusingkan.

7. Rekanan kerja sukai menjatuhkan

Tidak dapat disangkal, politik didunia kerja memang terkadang kejam. Terkadang, untuk meraih suatu maksud dan maksud, seorang tidak sungkan-sungkan menghalalkan beragam cara, sampai beberapa cara yg tidak manusiawi meskipun. Satu diantaranya yaitu menjatuhkan rekanan di depan atasan untuk bikin dianya jadi yang paling baik, mengambil bebrapa inspirasi brilianmu dan mengklaim itu idenya. Bagaimana langkahnya dapat bertahan dengan rekanan kerja seperti itu?
Solusi : The answer is tetaplah bekerja dengan baik dan janganlah ikut serta didalam beberapa cara kotor seperti itu.

Tidak perlu terlalu cemas, walau mungkin bebrapa rekanan kerjamu berupaya menjatuhkanmu. Percayalah kalau rezeki setiap orang telah ditata oleh Tuhan. Tetaplah semangat dan senantiasa berikanlah performa terbaikmu.

Merasa sangat terganggu dengan rekanan kerja yang seperti itu hingga mengambil keputusan untuk pindah kerja? Wah, rasa-rasanya sangat disayangkan, ya. Karena, belum pasti ditempat baru kelak, anda akan merasakan lingkungan kerja yang mengasyikkan dengan bebrapa rekanan kerja yang baik. Ingatlah, sekuat apa pun kita berupaya jadi orang yang baik, pastinya akan senantiasa ada beberapa orang yg tidak menyukai kita.

Tetaplah bekerja dengan baik dan senantiasa hati-hatilah dalam setiap saat anda mengambil langkah atau kerjakan suatu hal, agar jangan pernah anda berbuat kekeliruan yang dapat jadi celah untuk orang lain untuk menjatuhkanmu.

8. Pekerjaan Overload/serupa kerja rodi

Pekerjaan overload atau melebihi kemampuan yang membuat kamu sering sangat terpaksa jadi sukarelawan dengan membawa pulang pekerjaan ke tempat tinggal. Apabila terjadi pada hari-hari tertentu mungkin dapat di terima, bagaimana bila sehari-hari harus demikian?
Jalan keluar : Apabila beban kerja yang anda peroleh sesuai sama gaji atau keuntungan lain yang anda peroleh, pastinya anda harus bertahan di keadaan itu. Karena, memang biasanya untuk upah yang lumayan besar, maka beban pekerjaan juga akan makin bertambah berat. Yang perlu dilakukan yaitu belajar mengatur pekerjaan dengan baik. Buat jadwal pekerjaan dan kerjakan dengan disiplin.

Mencari cara kreatif untuk merampungkan suatu pekerjaan agar tidak menumpuk. Apabila memang telah tidak teratasi, cobalah dikomunikasikan dengan atasan untuk mengambil kebijakan paling baik.

9. Bosan tidak ada kerjaan atau Job description tidak jelas

Sehari-hari menuju kantor dengan fikiran yang dipenuhi pertanyaan : “Hari ini gw mo ngapain yah di kantor? ” Hal semacam ini dapat terjadi juga untuk beberapa jenis pekerjaan tertentu, di mana job description tidak terang dan dapat terjadi juga apabila karena permasalahan tertentu, misalnya seseorang atasan tak akan memberi pekerjaan padamu karena merasa anda tidak kompeten dalam hal semacam itu. Pada type pekerjaan yang terlalu enjoy, untuk beberapa orang tertentu mungkin dapat sangat menjemukan.

Solusi : Memikirkan kreatif untuk temukan beberapa hal baru yang dapat dilakukan sewa kantor murah di jakarta selatan, pastinya yang mensupport pekerjaan utama. Waktu yang ada dapat juga berisi belajar beberapa hal hingga anda memiliki peluang untuk memberi hasil yang memuaskan. Dengan beberapa cara seperti ini, tidak tertutup peluang atasan yang awal mulanya mungkin malas memberi pekerjaan padamu jadi malah lihat keunggulan lain yang ada pada dirimu. Dan, selanjutnya anda malah jadi salah satu karyawan yang paling diandalakannya.

10. Pekerjaan tidak sesuai minat

Tuhan membuat setiap orang dengan ketertarikan dan bakat yang tidak sama, pasti ada tujuannya. Yakni, agar dapat diterapkan dengan baik sesuai sama bakatnya itu. Tetapi, terkadang kita tidak mengerti apa yang sesungguhnya jadi bakat dan ketertarikan kita, hingga, kita memilih karier dan pekerjaan yang kurang tepat. Ujung-ujungnya, kita juga kurang nikmati pekerjaan itu. Nah, untuk menangani permasalahan pekerjaan yang tidak cocok dengan ketertarikan ini, sebaiknya seperti apa ya?

Solusi : Apabila memang anda telah terlanjur bekerja di karier yang kurang anda senangi, anda dapat berusaha untuk bertahan dengan mulai coba menyukai dan nikmati pekerjaan itu. Bila anda tidak dapat untuk “Do what you love”, sekurang-kurangnya anda dapat untuk “Love what you do“, kan?

Coba juga untuk menggali dan pelajari bagian itu. Janganlah cepat-cepat mengambil keputusan untuk resign karena mungkin saja anda juga memiliki talenta di bagian itu.

Apabila memang anda telah berupaya coba tetapi ketertarikan dan kekuatan anda memanglah bukan disana, tak ada kelirunya apabila anda ingin berpindah ke profesi lain yang betul-betul sesuai sama bagianmu. Tentunya, pikirkan baik-baik semua keputusanmu agar tidaklah sampai salah memilih pekerjaan untuk yang ke-2 kalinya.

11. Tidak ada promosi/kenaikan jabatan
Telah bertahun-tahun kerja di perusahaan itu dan anda masihlah ada di level yang sama? No progress? Bagaimana baiknya?

Solusi : Semua pihak tentu tahu dan dapat menilainya type karyawan yang layak di promosikan atau tidak. Bila anda memang layak, maka kesempatan akan senantiasa ada untuk jabatan dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

Bila belum? Perlu belajar dahulu, lalu tunjukkan kalau anda memang telah layak untuk jabatan yang lebih tinggi dengan hasil kerja yang excellent. Namun, perlu anda saksikan juga keadaan di perusahaan tempat anda bekerja, apakah memang ada system yang ideal tentang promosi jabatan.

12. Jarak tempat tinggal ke kantor jauh banget

Perjalanan yang jauh dan melelahkan plus acara macet yang nyaris membunuh semangat kerja?

Solusi : Belajarlah mengatur waktu dengan baik. Anda dapat ngekos atau beli tempat tinggal di dekat kantor. Bila hal semacam itu tidak sangat mungkin, sadarilah, kalau anda tidak sendirian. Nyaris semua karyawan di kota besar merasakannya. Tetaplah semangat melakukan hari-hari sibukmu!